Kamis, 24 November 2011

antosias warga di program E-KTP

Pelaksanaan program Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik yang dikenal dengan sebutan e-KTP di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat yang dimulai sejak tanggal 31 Oktober 2011 hingga kini mengundang antosias warga untuk berbondong-bondong ngantri di kantor kecamatan yang disediakan sebagai tempat pembuatan e-ktp. 
Pelayanan diusahakan maksimal, tegas pihak Kecamatan dan operator terhadap masyarakat, mengingat waktu yang di targetkan hingga 31 desember 2011. Sedangkan jangkauan masyarakat desa yang ada di Kecamatan Sungai Kakap memerlukan waktu tempuh yang lumanyan jauh untuk ke pusat pelayanan e-ktp kecamatan Sungai Kakap  terutama di beberapa desa dari 12 desa yang ada diKecamatan Sungai Kakap yang hanya bisa dilewati melalui jalur air.
Sampai dengan saat ini pembuat e-ktp di Kecamatan Sungai Kakap diperkirakan baru mencapai 40% dari total jumalah wajib ktp, selain terkendala dengan jangkauan jarak tempuh warga ketempat pelayanan juga kendala peralatan yang beberapa kali rusak yang menjadi salah satu kendala  .
Walau hanya dua perangkat yang dioperasikan oleh pihak dinas catatan sipil Kecamatan Sungai Kakap dalam melayani para pembuat e-ktp, pihak kecamatan dan operator berusaha semaksimal mungkin melayani masyarakat dari pagi hingga malam, melihat  antosia warga yang meski mengantri dari pagi hingga malam hari namun tetap menunggu membuat para pelaksan tetap semangat melayaninya.
Pihak dinas catatan sipil di kecamatan sungai kakap sangat berharap pelaksanaan ini bisa selesai dengan dengan waktu yang telah ditargetkan…

Minggu, 18 September 2011

Peringatan HUT RI ke-66 dan HUT KKR ke-04 di Desa Punggur Kecil Tahun 2011

Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-66 dan HUT Kabupaten Kubu Raya yang ke-04 Pemerintah Desa Punggur Kecil mengadakan beberapa kegiatan yang di antaranya ialah Festifal Qasidah Rebana Klasic se Kabupaten Kubu Raya yang di ikuti oleh beberapa group qasidah perwakilan Desa se Kabupaten Kubu Raya.
Selain kegiatan Qasidah Rebana Klasic ada juga beberapa kegiatan lainya yang tak kalah meriahnya  diantaranya Musyabaqah Tilawatil Qur'an se Desa Punggur,Pestifal Pangkak Gasing se Kecamatan Sungai Kakap yang di ikuti oleh beberapa Desa se Kecamatan Sungai Kakap,Lomba Busana Muslim Dewasa dan anak-anak,dan banyak lagi hiburan rakyat lainya. 
adapun tujuan dari kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-66 dan HUT Kabupaten Kubu Raya yang ke-04 di desa Punggur Kecil ini adalah mempererat rasa persatuan dan kesatuan, 

Minggu, 26 Juni 2011

Kamis, 16 Juni 2011

Lambang Kabupaten Kubu Raya


Logo berbentuk perisai dengan garis lengkung dan garis lurus menyatu berwarna hitam dan biru didalamnya, mengandung arti bahwa wilayah Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah daratan dan pulaupulau yang dipisahkan oleh sungai dan laut, serta mempunyai potensi sebagai daerah lalu lintas perdagangan dan pariwisata.

Pada sisi kanan benteng terdapat butiran padi yang berjumlah 17 dan pada sisi kirinya terdapat 7 lembar daun kelapa yang berpangkal pada angka 2007 dibawahnya terdapat tulisan Kubu Raya, yang mengandung arti bahwa berdirinya Kabupaten Kubu Raya pada Tanggal 17 Juli 2007. Butiran padi dan lembar daun kelapa menunjukan bahwa Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah dengan potensi hasil pertanian dan perkebunan yang subur.

Ditengah Logo terdapat benteng (kubu pertahanan) yang terdiri dari 9 bagian yaitu 1 ditengah, 4 disisi kanan dan 4 disisi kiri, yang mengandung arti bahwa Kabupaten Kubu Raya pada saat pembentukan terdiri dari 9 Kecamatan, dengan pusat pemerintahan berada di Kecamatan sungai Raya.

Pada sisi bawah benteng terbantang perahu yang sarat muatan dengan riak ombak didepannya dan layer mengembang serta tiang perahu yang kokoh, mengandung arti transportasi air sebagai media lalu lintas perdagangan hasil usaha keras masyarakat yaitu hasil laut, pertanian, perkebunan, industri dan tambang, menuju kehidupan yang bermartabat dan sejahtera.

Pada sisi paling bawah terdapat pita bertuliskan Kubu Raya, mengandung arti budaya masyarakat Kubu Raya heterogen selalu bersatu, harmonis sebagai pencerminan rasa persatuan dan kesatuan.

Pada sisi atas benteng terdapat bintang segi lima dan enam sinar yang memancar mengadung arti Pancasila sebagai dasar dalam mewujudkan enam harapan masyarakat yang tertib, aman, mudah pelayanan, adil dan merata, makmur, indah, lestari, beriman dan bertaqwa dalam ridho Tuhan Yang Maha Esa.

Arti/Warna Komposisi Warna

1. Warna Dasar biru laut, melambangkan keyakinan. Dengan daerah perairan sebagai pemisah daratan, tetapi masyarakat yakin lautan raya sangat berpotensi dengan hasil lautnya juga sebagai lalu lintas pertumbuhan ekonomi sekaligus membuka kerjasama pada bidang pariwisata dan perdagangan baik Nasional maupun Internasional.

2. Warna hitam, melambangkan perjuangan dan kerja keras dalam menggali dan mengelola potensi daerah menuju masyarakat adil dan makmur.

3. Warna merah dan putih melambangkan keberanian dan kesucian. Berani bersaing dengan daerah lain atas dasar keberanian dan kesucian jiwa di
bawah panji Merah Putih Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Warna hijau melambangkan kesuburan. Dengan Potensi daerah pertanian dan perkebunan yang subur menjadikan masyarakat yang produktif bekerja sesuai dengan keahlian dan kemampuannya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai penunjangnya.

5. Warna kuning emas melambangkan keagungan, berawal dari sejarah perjuangan mengusir penjajah oleh pejuang-pejuang Kubu Raya.

Selasa, 17 Mei 2011

Group Qasidah Desa Punggur Kecil go to Mataram

Di tahun 2011 Desa Punggur Kecil mendapatkan suatu kebanggaan tersendiri dikarenakan group Qasidah Desa Punggur Kecil telah berhasil menjadi Group Qasidah terbaik yang sebelumnya telah berhasil menjuarai tingkat Propinsi dan menjadi wakil Propinsi Kalimantan Barat untuk ketingkat Nasional yang diadakan di Mataram        ( NTB ) pada tanggal 14 Mei 2011.
Guna menjaga dan melestarikan seni qasidah gambus pemerintah Desa Punggur Kecil dan pihak-pihak lain yang turut berkontribusi sangat mendukung demi kelangsungan kesenian islami ini. “Kepada tim qasidah gambus Desa Punggur Kecil diucapkan selamat mengikuti festival, semoga mendapat hasil yang terbaik,” kata Bapak Adi Kusumajaya.MT selaku Kepala Desa Punggur Kecil yang juga turut serta membawa kontingen tersebut ke Mataram.

Kamis, 05 Mei 2011

masjid tertua di desa punggur kecil

Masjid mazra'atul akhirah ini adalah masjid pertama yang didirikan di desa punggur kecil dahulunya masjid ini di gunakan sebagai tempat ibadah umat islam yang ada di desa punggur kecil .


Masjid mazra'atul akhirah ini sudah beberapa kali mengalami renopasi terhitung hingga sekarang sudah tiga kali mengalami renopasi.

Hingga sekarang masjid yang ada di desa punggur kecil sudah banyak sekali yang terbangun lebih kurang ada sembilan bangunan masjid,dikarnakan semakin banyaknya jumlah penduduk.namun masjid Mazra'atul Akhirah hingga sekarang masih terbangun kokoh walau sudah tidak lagi seperti bangunan aslinya.






Rabu, 04 Mei 2011

Musyawarah Desa

Desa Punggur Kecil mengadakan musyawarah desa setiap tiga kali dalam setahun,adapun musyawarah desa ini bermaksud menampung aspirasi masyarakat dalam program pembangunan maupun sosial budaya serta membahas beberapa permasalahan yang ada di wilayah desa punggur kecil. 
Pada tahun 2011 musyawarah desa punggur kecil telah mengagendakan pembahasan tentang Surat Edaran Bupati Kubu Raya No.0531/1035.B/DPK-E tentang larangan penggunaan tuba/racun,setrum,bahan peledak dan sejenis untuk penangkapan ikan diperairan umum dan laut di wilayah kabupaten kubu raya.
berdasarkan hal tersebut pada musyawarah desa tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Hukum dan Ham,Camat Sungai Kakap,Kapolsek Sungai Kakap dan Puskesmas Punggur guna mensosialisasikan larangan tersebut.
Musyawarah tersebut di hadiri oleh Ketua RT,RW,Dusun dan segenap perwakilan tokoh Masyarakat serta Karang taruna Desa Punggur Kecil adapun Musyawarah Desa tersebut di pimpin langsung oleh Kepala Desa Punggur Kecil dengan membuka musyawarah desa tersebut dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dinyanyikan oleh seluruh peserta musyawarah secara hikmat.
 
Musyawarah desa tersebut mendapatkan respon yang positif dari dinas Perikanan dan Kelautan maupun dari bagian Hukum dan Ham Kabupaten Kubu Raya dan menghasilkan kesepakatan untuk masyarakat desa punggur kecil agar secara bersama-sama dapat mengawasi wilayah perairan di desa punggur kecil dari kegiatan penggunaan tuba/racun,setrum,bahan peledak dan sejenis untuk penangkapan ikan, dan dalam waktu dekat akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk membentuk POKWASMAS guna mengawasi dan bisa untuk secara sigap menindak kegiatan yang melanggar kesepakatan tersebut.

Senin, 18 April 2011

potensi peluang usaha

Selain dari sektor pertanian dan perkebunan desa punggur kecil juga mempunyai potensi yang bisa dikembangkan dari sektor perternakan antara lain perternakan unggas dan Budi daya ikan air tawar ada beberapa wilayah yang lokasinya sangat strategis untuk mengembangkan usaha peternakan tersebut.

Khususnya pada peternakan ayam arab yang ada di desa punggur kecil mulai diminati oleh masyarakat mengingat biaya untuk peternakan tersebut tidak memerlukan biaya yang besar dan hasil yang diperoleh dari peternakan tersebut bisa menopang perekonomian masyarakat.
Untuk budidaya ikan air tawar khususnya lele dan nila di desa punggur kecil telah dikembangkan dan sangat diminati oleh masyarakat desa punggur kecil dan untuk tahun 2010 masyarakat desa punggur kecil telah membentuk kelompok usaha ikan air tawar tersebut.

Selasa, 12 April 2011

langsat dan durian hasil perkebunan unggulan




selain hasil pertanian desa punggur kecil juga merupakan penghasil hasil buah perkebunan seperti langsat dan durian,buah-buahan tersebut merupakan komeniti andalan bagi desa punggur kecil selain rasanya yang susah disaingi oleh hasil dari daerah lain buah-buahan tersebut juga sudah terkenal bukan hanya di daerah sekitar pontianak namun juga di daerah-daerah lain di luar pontianak karna hasil dari buah tersebut juga telah ekspor ke negara-negara tetangga seperti malaysia dan jepang sehingga dari hasil buah yang dihasilkan mampu menghidupkan roda perekonomian masyarakat di desa punggur kecil khususnya.

peta sosial desa

Desa Punggur Kecil dengan luas wilayah 45,650 H, memiliki 5 Dusun dan 67 Ketua RT dan 19 ketua RW dengan jumlah penduduk 12.147 dan 3.003 Kepala keluarga atau setara dengan 6.041jiwa laki-laki dan 6.106 jiwa perempuan.



Jumat, 08 April 2011

gerbang pembangunan kabupaten kubu raya


pada tahun 2009 di kecamatan sungai kakap kabupaten kubu raya mendapatkan pembangunan di bidang insfratruktur khususnya di desa punggur kecil di pokuskan pada jalan poros sungai raya punggur sepanjang 11 kilo dari dana steamulus 2009 dari hasil pembangunan tersebut dibangun gerbang Kabupaten Kubu Raya yang menandakan bahwa pembangunan tersebut telah rampung dan gerbang tersebut di bangun di setiap titik pembangunan hasil dari dana steamulus 2009 tersebut.

Rabu, 06 April 2011

Kantor Desa sementara

Untuk sementara guna memenuhi pelayanan Admnistrasi Pemerintahan di Desa Punggur Kecil menumpang di salah satu rumah warga,dan untuk sekarang Desa Punggur Kecil telah membangun Kantor Desa yang akan di tempati guna memenuhi pelayanan kepada Masyarakat yang sedang dalam peroses Penyelesaian.


perkuburan tiong hua tertua


 Perkuburan Tiong Hua yang terletak di jalan raya pelita III ini adalah perkuburan tiong hua tertua yang ada di desa punggur kecil, perkuburan ini di gunakan bukan hanya untuk masyarakat sekitar desa punggur kecil namun juga digunakan oleh masyarakat dari luar desa punggur kecil yang memang mempunyai asal keturunan dari desa punggur kecil.

Sabtu, 02 April 2011

PKK ( Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga )





Gerakan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga atau disingkat Gerakan PKK telah berlangsung lebih dari 50 tahun yang diawali oleh sebuah Ide dari Isriati Soenadi yang pada tahun 1957 menjabat sebagai istri dari gubernur Jawa Tengah setelah melihat keadaan masyarakat yang menderita akibat kondisi social ekonomi yang sangat memprihatinkan. Pada saat itu tercetus oleh beliau ide yang tertuang dalam 10 Segi Pokok PKK yang berisikan upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga yang dilakukan dengan membentuk Tim Penggerak PKK di semua tingkatan, beranggotakan para relawan dari tokoh/pemuka masyarakat, istri kepala dinas, dan istri kepala daerah sampai dengan tingkat desa/kelurahan, bahkan RW dan RT dengan dukungan dana dari APBD.Ide ini kemudian diadaptasi oleh berbagai daerah dan kemudain menjadi sebuah gerakan nasional sampai sekarang.
Pada awalnya PKK adalah kepanjangan dari Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, sampai pada tahun 1972 Menteri Dalam Negeri pada saat itu mengeluarkan imbauan untuk mengganti nama Kepanjangan PKK menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, dan baru pada era reformasi kepanjangan PKK kembali diganti menjadi Gerakan Pemberdayaan & Kesejahteraan Keluarga.




Namun Sejak awal gerakan PKK pada intinya adalah peningkatan kesejahteraan keluarga yang diartikan sebagai sebuah kondisi tentang terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dari setiap anggota keluarga secara material, sosial, mental spiritual sehingga dapat hidup layak sebagai manusia yang bermanfaat. Keberhasilan gerakan PKK di Indonesia, khususnya dengan meningkatkan peranan wanita di masyarakat, telah diakui oleh masyarakat. Bahkan pengakuan juga datang dari lembaga-lembaga internasional seperti WHO, UNICEF, UNESCO.
Keberhasilan PKK ini terwujud karena gerakan ini dimunculkan dari kebutuhan masyarakat yang pengelolaannya juga dilaksanakan oleh masyarakat dan hasil yang didapat juga dinikmati langsung atau ditujuan untuk masyarakat itu sendiri menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan, dan keadilan gender, serta kesadaran hukum dan lingkungan. PKK juga merupakan gerakan masyarakat yang selama ini aktif berperan sebagai mitra pemerintah dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan masyarakat.
Keberhasilan Gerakan PKK ini juga tidak dapat dipungkiri dikarenakan sebagian besar pengurus dan kadernya adalah perempuan yang secara tradisional di masyarakat Indonesia memiliki tugas dan tanggungjawab yang lebih besar dalam melakukan UPAYA meningkatan dan mengembangkan kemampuan dan kepribadian dalam bidang :
1. Mental spiritual, meliputi sikap dan perilaku sebagai insan hamba Tuhan, anggota masyarakat dan warga negara yang dinamis serta bermanfaat, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Fisik material, meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, kesempatan kerja yang layak serta lingkungan hidup yang sehat dan lestari melalui peningkatan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan.
Upaya – upaya pemberdayaan kesejahteraan keluarga dalam gerakan PKK secara umum digambarkan dalam dalam 10 Program pokok PKK :
1. Penghayatan dan pengamalan Pancasila
2. Gotong royong
3. Pangan
4. Sandang
5. Perumahan dan tata laksana rumah tangga
6. Pendidikan dan Keterampilan
7. Kesehatan
8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
9. Kelestarian Lingkungan Hidup
10. Perencanaan Sehat
Jika dicermati, kegiatan Gerakan PKK senantiasa menekankan prinsip pemberdayan dan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan keluarga. Jika kita sepakat, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menyediakan kebutuhan seluruh anggotanya, seperti pendidikan dan budi pekerti, kasih sayang, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya, sebagaimana dalam delapan fungsi keluarga. Artinya keluarga merupakan fundamental bagi pembangunan manusia, sekaligus barometer kesejahteraan masyarakat pada umumnya.Dari ke-10 Program Pokok PKK ini dapat tergambar bagaimana peran para pengurus dan kader PKK dalam berbagai upaya pemberdayaan keluarga yang dilaksanakan secara praktis dan dapat langsung dirasakan oleh keluarga dan masyarakat sekitarnya dengan cara bersinergi dengan kegiatan,program dan kebijakan pemerintah daerah maupun pusat.
Sinergi Gerakan PKK dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun Daerah yang juga memiliki tujuan pemberdayaan masyarakat secara umum maupun pemberdayaan keluarga secara khusus dapat dilihat dari berbagai bidang, diantaranya :
1. Bidang Pendidikan
Pada bidang pendidikan, Gerakan PKK terlibat langsung dalam upaya – upaya pendidikan non formal terutama di tingkat Desa, seperti :
· Penyelenggaraan PAUD;
· Penyelenggaraan BKB dan BKB KEMAS;
· Penyelengaraan Kegiatan Keaksaraan Fungsional (KF);
· Pembentukan Kelompok – kelompok simulasi;
· Penyuluhan – penyuluhan Kadarkum, Penghapusan KDRT dan Trafficking, UU Perkawinan dan Penyuluhan pendidikan serta pengetahuan – pengetahuan yang dapat menunjang peningkatan kapasitas masyarakat lainnya;

2. Bidang Ekonomi
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa kader – kader PKK yang masih didominasi oleh perempuan ini menjadi sumber daya yang sangat besar dalam upaya – upaya pemberdayaan ekonomi keluarga, dengan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan dan didukung oleh Gerakan PKK, seperti :
· Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga PKK (UP2K-PKK);
· Pengembangan kehidupan berkoperasi di kalangan perempuan perdesaan;
· Mendorong terbentuknya BUMDES;
· Penyuluhan tentang menabung;
· Dll.
3. Bidang Kesehatan & KB
Dalam bidang kesehatan dan KB, sudah sejak lama para pengurus PKK di setiap tingkatan (Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Desa) dan para kader PKK terlibat langsung dan menunjukan keberhasilannya, diantaranya dalam :
· Pelayanan Posyandu;
· Pengembangan metode dan sosialisasi tanaman obat keluarga (TOGA);
· Penyuluhan – penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
· Penyuluhan – penyuluhan mengenai manfaat Ber-KB sebagai bagian dari perencanaan keluarga sehat sejahtera;
· Pembentukan dan sosialisasi Desa Siaga;
· Dll.



4. Bidang Ketahanan Pangan dan Pengelolaan Tata Laksana Rumah Tangga.
Dalam bidang ini peran PKK diantaranya :
· Pembentukan Kelompok Wanita Tani di tingkat Desa;
· Penyuluhan – penyuluhan dan praktek - praktek pemanfaatan lahan pekarangan;
· Kampanye makanan sehat yang menunjang peningkatan gizi keluarga melalui gerakan 3B (beragam, begizi dan berimbang) dan lomba – lomba menu sehat;
· Penyuluhan – penyuluhan cara berpakaian;
· Dll.
5. Bidang Lingkungan Hidup
· Penyuluhan Penataan SPAL;
· Penyuluhan tentang tata cara penempatan kandang ternak, sumur & pembuangan limbah;
· Penyuluhan pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos yang juga dapat meningkatkan perekonomian keluarga;
· Gerakan gotong-royong kebersihan (gerakan jumat bersih atau sejenisnya);
· Dll
Berbagai upaya yang dilakukan dalam Gerakan PKK melalui kader – kadernya seperti yang dipaparkan di atas sangat efektif karena selalu menggunakan metode yang sudah sangat dikenal oleh kalangan masyarakat, seperti berintegrasi dengan kegiatan – kegiatan dan jadwal – jadwal Posyandu, Pengajian – pengajian mingguan Ibu – Ibu di pedesaan dan arisan.
Keberhasilan gerakan PKK dapat djadikan sebuah contoh bagi upaya – upaya lain yang bertujuan pemberdayaan keluarga sehingga dapat betul – betul mengenai sasaran yaitu masyarakat yang membutuhkan kemandirian dan tidak selalu bergantung kepada pemberian dari pemerintah.

Sentra Pertanian


Desa Punggur Kecil selain tarkenal dengan penghasil buah-buahanya seperti lansat dan durian dan penghasil buah perkebunan lainya juga merupakan salah satunya sebagai penghasil pertanian yang lumanyan berkembang hasil pertanian tersebut mampu menopang perekonomi masyarakat Desa Punggur Kecil. hal ini tentunya tidak akan bisa berkembang dengan pesat tampa adanya perhatian dari Pemerintah agar dapat mengembangkan hasil dari sektor pertanian tersebut sehingga desa punggur kecil dapat menjadi sebagai sentra pertanian dimasa mendatang.
dari sektor pertanian dan palawija seperti jagung sangat diandalkan oleh masyarakat desa punggur kecil namun sayangnya sampai saat ini produksi unggulan tersebut belum bisa di optimalkan karna keterbatasan ilmu dan modal oleh kelompok-kelompok tani yang ada di desa punggur kecil.

Rabu, 30 Maret 2011

pembangunan infrastruktur

jalan Parit Ibrahim ( Parit Cina ) melalui Perogram PMPN 2009



Jalan Parit Tembakul Melalui Dana APBD 2010

Kamis, 24 Maret 2011

Penemuan tengkorak tampa identitas





Warga Parit Haji Ibrahim ( Parit Cina ) Desa Punggur Kecil gempar dengan adanya temuan tengkorak manusia tampa adanya sedikit pun identitas yang bisa megarahkan atau mengenali tengkorak tersebut.oleh warga penemuan tengkorak manusia tersebut langsung dilaporkan kepada pihak Desa dan di teruskan kepada pihak Kepolisian untuk di identifikasi.
penemuan tengkorak manusia tersebut berawal dari seorang petani ( NN ) yang sedang mengolah lahan pertanianya untuk ditanami jagung namun pada saat pengerjaan lahan tersebut petani tersebut terkejut saat menemukan tulang belulang manusia hingga tengkorak kepala manusia.


oleh keterangan warga Parit Haji Ibrahim ( Parit Cina ) tengkorak tersebut di curigai adalah tengkorak seseorang yang memiliki keterbelakangan mental ( gila ),keterangan tersebut berdasarkan oleh warga sekitar pernah  melihat orang gila memasuki wilayah tersebut sekitar setahun yang lalu yang memang wilayah tersebut jauh dari pemukiman masyarakat.

Selasa, 22 Maret 2011

kegiatan HUT RI tahun 2010


Pada tahun 2010 Pemerintah Desa Punggur Kecil telah melaksanakan kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-65 dan dalam rangka HUT Kubu Raya ke-3 dengan mengadakan  kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur"an tingkat Desa  dan juga kegiatan-kegiatan pendukung lainya.
Kegiatan ini bertujuan guna dalam rangka melahiran generasi-generasi baru yang bisa membawa nama Desa bahkan nama kabupaten ketingkat yang lebih membanggakan, semoga kegiatan-kegiatan seperti ini mendapat dukungan bukan hanya dari Pemerintah Desa namun membutuhkan perhatian dari pihak Pemerintah Kabupaten.


Senin, 21 Maret 2011

Pembangunan Kantor Desa


Untuk Memenuhi Kebutuhan pelayanan Administrasi Pemerintahan di tingkat Desa sangat memerlukan bangunan kantor desa guna sebagai wadah pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Berdasarkan hal tersebut pada tahun 2009 Desa Punggur Kecil dibawah kepemimpinan Kepala Desa ADI KUSUMAJAYA.MT telah merencanakan pembangunan Kantor Desa yang memang selama ini kantor Desa Punggur Kecil masih menumpang di salah satu rumah warga yang dengan sukarela meminjamkan rumahnya untuk ditempati sementara.
namun untuk perencanaan Pembangunan Kantor Desa tesebut mendapatkan masalah terutama masalah Dana yang sangat terbatas, namun seiring waktu dan perencanaan yang matang sedikit demi sedikit akhirnya pembangunan tersebut telah dapat direalisasikan menggunakan anggaran Alokasi Dana Desa ( ADD ) 2009 dan 2010 yang sebelumnya telah disepakati oleh perwakilan warga yaitu ketua RT,RW,Dusun beserta Anggota BPD hingga sekarang pembangunan kantor desa tersebut masih dalam tahap pengerjaan dan masih memerlukan dana yang lumanyan besar untuk penyelesaian.

Program Pembangunan Desa

A. Sarana dan Prasarana
1.      Pembangunan Balai dan Kantor Desa
2.      Pembanguan Panti PKK
3.      Peningkatan Jalan Lingkungan
4.      Peningkatan Jalan Poros Desa
5.      Normalisasi Sungai
6.      Jembatan dan gorong-gorong
7.      Perawatan jalan Poros Desa
8.      Perawatan jalan lingkungan
9.  Pembangunan Tanggul Perkebunan
10.  Pembangunan Pintu Air

B. Ekonomi
1.      Pengadaan Sarana home industry
2.      Mengembangkan BUMDES dan UPK
3.      Bantuan permodalan pada kelompok majlis ta’lim dan kader PKK
4.      Insentif guru ngaji
5.      Bantuan permodalan pada kelompok tani, dan Peternakan.

C. Pendidikan
1.      Pelatihan Wira usaha bagi pemuda
2.      Peningkatan Sumber Daya Manusia 
3.      Gedung TK / PAUD
4.      Pelatihan Home Industry
5.      Pelatihan Perbengkelan
6.      Pelatihan Peternakan
7.      Pelatihan Pertanian
8.      Pelatihan Pembuatan pupuk organik
9.    Pelatihan keterampilan kader PKK

D. Kesehatan
1.      MCK / Jamban keluarga
2.      Sarana fogging
3.      Peningkatan gizi balita
4.      Kemitraan Bidan dan Dukun
5.      Peduli hidup bersih dan sehat

E. Agama
1.      Perehapan Masjid
                  2.   Pembangunan / Rehab Mushola

Strategi Pembangunan Desa

Program Desa diawali dari musyawarah Desa yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh Agama, RT / RW, Pemerintah Desa beserta BPD dalam rangka penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada di Desa dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung.
Sebagai wakil dari masyarakat BPD berperan aktif membantu pemerintah Desa dalam menyusun program Pembangunan.Pemerintah Desa beserta BPD merumuskan program Pembangunan Desa, dalam hal ini menyusun Pembangunan apa yang sifatnya mendesak dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun skala prioritas

Visi dan Misi Desa

“DESA PUNGGUR KECIL MAJU DAN BERKEMBANG DI SEKTOR PERTANIAN,PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KECIL"


1. Nilai-nilai yang melandasi:

a.          Selama bertahun-tahun Desa Punggur Kecil menyandang gelar sebagai  Desa Kategori desa Merah atau Miskin. Sebuah sebutan yang sangat tidak membanggakan padahal sumber daya yang ada cukup memadai, hanya saja penangangannya kurang maksimal.
b.         Sebagian besar warga Petani dan buruh tani juga ada yang memelihara hewan ternak meski dalam skala kecil, biasanya hanya digunakan untuk investasi jangka pendek.

2. Makna yang terkandung :

Mandiri                                : Adalah suatu kondisi kehidupan yang kreatif, inovatif, produktif dan partisipatif sehingga mampu memenuhi kebutuhannya sendiri

Perkebunan                       : Bahwa sektor perkebunan adalah hal utama dalam perekonomian karena hasil pokok masyarak Punggur Kecil adalah perkebunan kelapa, lansat dan buah durian , sehingga nantinya bisa menjadi penghasil buah yang bisa bersaing di pasaran.

Pertanian                            : Bahwa sektor pangan adalah hal utama dalam perekonomian, sehingga tidak akan terjadi rawan pangan di Desa Punggur Kecil.

Industri Kecil                     : Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Misi Desa

a.      Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk. Meningkatkan SDM melalui pendidikan formal maupun informal

b.      Meningkatkan perbaikan hasil produksi pertanian dan perkebunan melalui kerja sama dengan petugas penyuluh lapangan.

      c.   Meningkatkan tata tertib administrasi desa dalam mengelolah Pendapatan Asli Desa 

Jumat, 11 Maret 2011

KONDISI GEOGRAFIS Desa

Desa Punggur Kecil periode 2009-2015 dipimpin oleh 
Kepala Desa ADI KUSUMAJAYA.MT
di bantu oleh 3 orang Kepala Seksi antara lain
1. Kasi Pemerintahan ABU BAKAR,ST
2. Kasi Ekonomi Pembangunan DENI IDHAR
3. Kasi Kemasyarakatan SURATMAN
ditambah 1 Staf Honorer Desa HERMANSYAH
dan 1 Bendahara Desa BAHARUDIN
Dan dibantu serta diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa ( BPD )
yang di ketuai oleh RABUDIN HASAN serta dibantu dengan 10 anggota.

Luas Wilayah :
Desa Punggur Kecil dengan Luas wilayah    :  45.650 H
Dengan Jumlah Penduduk 12,147 jiwa atau setara dengan :
Jumlah Kepala Keluarga 3.003 KK
Jumlah penduduk Laki-laki 6.041Jiwa
Jumlah penduduk Perempuan 6.106 Jiwa 
yang terbagi oleh 67 RT,19 RW dan 5 Dusun sebagai berikut :

       1) Dusun Anggrek
       2) Dusun Melati
       3) Dusun Nusa Indah
       4) Dusun Mawar
        5) Dusun  Cempaka Putih


Lembaga Desa :
        1. PKK Desa Punggur Kecil
            PKK Desa Punggur Kecil terbagi dalam 4 Pokja dan diketuai oleh Ibu Kepala Desa
        2. LPM
        3. KARANG TARUNA 


Batas Desa :
Sebelah Utara      :  Desa Pal IX,Desa Sungai Raya dan Kota Pontianak
Sebelah Selatan   :  Desa Pematang Tujuh dan Rasau Jaya Umum
Sebelah Barat      :  Desa Kalimas
Sebelah Timur      :  Desa Teluk Kapuas



Pendidikan :
Tingkatan Pendidikan :
Tidak tamat SD : 4247 jiwa
          tamat SD : 3056 jiwa
                SLTP : 1928 jiwa
               SLTA : 2380 jiwa
Diploma/Sarjana :  136 jiwa
Bangunan sarana Pendidikan :
Taman Kanak-kanak ( TK )
Negeri  : Tidak ada
Swasta : 1
Sekolah Dasar
Negeri  : 5
Swasta : 1
Sekolah Menengah Pertama  :
Negeri  : 1
Swasta : 2
Sekolah Menengah Umum/Kejuruan :
Negeri  : Tidak ada
Swasta : 1

Bangunan Sarana Kesehatan :
Rumah Sakit : Tidak ada
Puskesmas    : Tidak ada
PUSTU           : 1
POLINDES    : 1
POSKESDES : Tidak ada
POSYANDU  : 1

A G A M A   :
Islam                                             : 70 % dari Jumlah Penduduk
Kristen Khatolik dan Protestan      : 20 % dari Jumlah Penduduk
Budha                                           :   3 % dari Jumlah Penduduk
kepercayaan                                  :   7 % dari Jumlah Penduduk

SARANA DAN PRASARANA :
Kantor Desa      : 1 ( Dalam Tahap Pembangunan )
Gedung sekolah :
SLTA                : 1
SLTP                : 3
SD                    : 6
TK/PAUD        : 2
MASJID           : 9
PASAR DESA  : 1
POLINDES      : 1
PUSTU             : 1
PLN                  : 1                                


Letak Desa menurut kondisi alam :
letak desa Punggur Kecil terletak di lokasi hamparan dengan kemiringan lahan yaitu landai ( Kurang dari 15 derajat )
sedangkan untuk batas desa sendiri tidak ada yang berbatasan dengan laut dan terletak di luar kawasan hutan adapun kawasan hutan yang ada di desa punggur kecil ialah sebagai hutan produksi.

Sumber penghasilan utama penduduk :
Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk Desa Punggur Kecil diperoleh dari hasil Pertanian dari sektor komoniti Padi dan palawija, dan juga dari sektor hortikultura separti buah-buahan perkebunan.  
              

Sejarah Desa


Sejarah Desa 
Asal-usul/Legenda Desa 

adalah H.Abd. Malik Bin Umar beserta para pengikutnya. Berhubungan aparat berwenang Belanda melakukan segala macam cara memadamkan api pemberontakan itu, maka mereka memutuskan untuk hijrah ke daerah-daerah yang lebih aman dengan menghilangkan semua identitas mereka, ada diantaranya yang hijrah ke Riau daratan dan lautan, Batavia, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, bahkan keluar Indonesia seperti Singapura dan Semenanjung Melayu. H.Abd Malik dan istrinya Hj. Rugaya ( nama cina: Lim Po Sin ) dan para pengikutnya hijrah ke Kalimantan Barat ( Borneo Barat ), dan mendarat di Sungai Kakap kab. Pontianak sekitar tahun 1850.
Selama menetap di Sui. Kakap beliau dan para pengikutnya mencari nafkah dengan mencari ikan, bertani, berkebun dan berdagang. Beliau dikaruniai putra dan putri yaitu: 1. H. Abd. Gani, 2. A. Rahad, 3. Siti Hajar, dan 4. Dayang Aisyah.
Putra H. Abd Malik dan H. Rugayah yang bernama A. Rahad lahir sekitar Tahun 1860 M di Sungai Kakap dengan para pengikutnya sekitar tahun 1883 melakukan Ekspedisi ke daerah-daerah aliran sungai di sekitar Sungai Kakap, mencari daerah-daerah baru yang kemungkinan bisa dibuka untuk tempat pemukiman, berkebun, bertani dll. Beliau dan rombongan kecil berhasil menemukan muara sungai yang cukup strategis yang kemudian disebut dengan KUALA SUNGAI PUNGGUR. Pada tahun 1883 itu juga dilakukan penebangan atau perambahan hutan sekitar kuala sungai Punggur dan sebelah daratnya di mulai di suatu tempat yang selanjutnya disebutKUALA SUNGAI PARANG. Kira-kira ke hulu beberapa puluh kilometer kiri-kanan sungai Punggur.
Diantara para pengikutnya terdapat seorang Tambi yang bernama Tambi Brongos yang berasal dari Madras India. Salah seorang anak Tambi Brongos yang bernama Tambi Muhammad kemudian dinikahkan oleh A. Rahad dengan adiknya yang bernama Siti Hajar. Dari nama Tambi Brongos ini sekarang kita kenal dengan nama suatu tempat didaerah PADU EMPAT yang namanya TANJUNG TAMBI.

            Pada tahun 1885 di kala penebangan hutan hampir selesai, datanglah tiga orang bajak laut LANUN/SUKU BAJAU ke kampung yang baru dibuka ini menemui A. Rahad agar menyerahkan sebagian besar kawasan yang telah dibuka itu kepada mereka. Tentu saja hal itu tidak diterima oleh A. Rahad dan terjadilah perang tanding antara 1 melawan 3 orang dan akhirnya dimenangkan oleh A. Rahad, kemudian bajak laut itu bersumpah tidak akan mendatangi lagi kampung yang baru dibuka tersebut.

Pemberian nama kampung

            Pada tahun 1886 dengan izin Allah SWT, pembukaan sebagian besar kampung telah rampung dan kampung yang baru telah dibuka A. Rahad beserta para pengikutnya itu harus di beri nama. Mengenai pemberian namaPunggur Kecil untuk kampung yang baru jadi tersebut terdapat beberapa versi antara lain nama Punggur di ambil dari istilah ranting rebah
 atau ranting mati, sejenis pohon yang munggur tidak berdaun dan tidak berdahan, beranting dan berdaun lagi tetapi tetap tegak tidak tumbang yang banyak terdapat sepanjang sungai dikawasan tersebut, versi lainnya ialah dari Alm. H. A. Rachman Yahya, mantan pejabat DEPPEN Kalbar  dan A. Azis Yahya mantan Kepala Desa Punggur Besar (keduanya adalah cucu dari A.Rahad), bahwa nama Punggur diambil dari nama salah satu kampung atau desa di Sumatera selatan. Ternyata bahwa memang ada desa bernama Punggur yang telah menjadi kota kecamatan termasuk dalam daerah Tk. II Lampung Tengah. Nama kampung punggur ternyata terdapat pula di Riau tepatnya di kawasan Pulau Batam, nama yang diberikan oleh pembuka daerah tersebut yang berasal dari Sumatera Selatan, kawasan ini terkenal dengan daerah Telaga Punggur.

Perkembangan Kampung Punggur

             Setelah penebangan hutan selesai dan bekas belantara itu berubah menjadi dataran yang subur, maka berdatanganlah suku-suku dan etnis ke kampung yang baru di buka ini yaitu Melayu, Bugis, Banjar, Cina, Madura, Dayak, dll, meminta izin kepada A. Rahad untuk membuka parit-parit di kiri dan kanan sungai Punggur dan pada saat itu pula mereka mengangkat A. Rahad menjadi kepala desa yang pertama kali yang pada saat itu disebut dengan MATOA.
     
             Parit-parit yang dibuka itu ada yang mengambil nama dari para pembukanya atau dari nama-nama yang spesifik seperti nama tumbuh-tumbuhan yang banyak terdapat di sepanjang parit tersebut. Nama-nama Parit tersebut adalah:

  1. Parit Berkat, dibuka oleh Berkat ( Bugis, Anak angkat A. Rahad ).
  2. Parit Adipati ( NN ).
  3. Parit Deraman bugis, dibuka oleh A, Rahman ( Bugis ).
  4. Parit Parit Husin, di buka oleh Husin ( Bugis ).
  5. Parit Maksum, dibuka oleh Maksum ( Melayu ), Keluarga A. Rahad.
  6. Parit Ayah Toom, dibuka oleh Syahidal bin Kadam ( Banjar Keluak ).
  7. Parit Rahmat, dibuka oleh Utih Rahmat (Melayu ), keluarga A. Rahad.
  8. Parit Tembakol, dibuka oleh Tembakol ( Melayu ), Keluarga A. Rahad.
  9. Parit Alang Umar, dibuka oleh Umar ( Melayu  ).
10. Parit Berahim / Parit Cina, dibuka oleh Ciu Hak Lie bersaudara ( Cina )
11. Parit Nenas dibuka oleh Saat ( Banjar )
12. Parit Buluh dibuka oleh M. Akir ( Melayu )
13. Parit Sidik dibuka oleh Sidik ( Melayu ) keluarga A. Rahad
14. Parit Deraman Melayu dibuka oleh A. Rahman A. Rasyid ( Melayu ) keluarga A. Rahad
15. Parit Leban, dibuka oleh ( NN )
16. Parit Hasan seron, dibuka oleh Hasan seron ( Melayu )
17. Sungai Bemban, dibuka oleh Tambi Muhammad, anak dari Tambi Berongos
18. Parit Dungun, dibuka oleh Hasan bin Bayan
19. Parit Kasan, dibuka oleh Bujang ( Melayu )
20. Sungai Lemak, dibuka oleh Usman ( Datuk Pak Long Kadir )
21. Parit Sarim, dibuka oleh Sarim
22. Desa Suka Bumi, dibuka oleh H. Abd. Latif, keponakan A. Rahad.

Pamong Desa Punggur.

            Pamong desa pada zaman penjajahan Belanda terdiri dari Matoa sebagai Kepala Kampung atau Kepala Desa, dibantu oleh Kepala-kepala Parit. Berhubung bertambah banyaknya penduduk dan semakin luasnya kawasan yang dibuka maka struktur Pamong Desa ditingkatkan menjadi Penggawa dan Matoa ( sebagai Sekretaris Desa ), di bantu oleh Kepala-kepala parit. Kemudian berdasarkan Undang-undang Negara, maka kemudian Pamong Desa terdiri dari Lurah atau Kepala Desa dan Sekretaris Desa. Mereka dibantu oleh Lembaga Non Pemerintah      yaitu Kepala Dusun, Ketua RT dan Ketua RW.

            Berturut-turut menjadi Pamong Desa Punggur Kecil ( sebelum Pecah Menjadi Punggur Kecil dan Punggur Besar ) :

1. MATOA  : A. Rahad H. Abd. Malik th. 1886-1921 (meninggal dunia Th. 1921 ).
2. MATOA   : Yahya bin A. Rahad Th. 1921-1926
3. MATOA   : A. Rahman bin A. Rasyid Th. 1926-1928
4. MATOA   : H. Jamudin (H. Jamalu, pemilik sampan lomba “Buaya“ sei. Belidak) Th.1928
5. MATOA   : H.Abd. Majid bin H. Ismail Bone Th. 1928-1933
6. MATOA   : Awi bin Thahir Th. 1933-1938

            Seiring Perkembangan Jaman dan peningkatan jumlah penduduk  , maka agar jalannya pemerintahan desa menjadi lancar dan efektif pada tahun 1938 oleh pemerintah kerajaan Kesultanan Pontianak Punggur Kecil dipecah menjadi dua yakni Punggur Kecil dan Punggur Besar, masing-masing oleh Bujang Bin Ahmad ( setelah menunaikan Ibadah haji dengan nama H. M. Nur bin Ahmad atau H. Bujang bin Ahmad ) sebagai penggawa Punggur Kecil dan Jali bin Lajim sebagai penggawa Punggur Besar. Sedangkan yang menjadi Matoa/kep. Kampung ( sekarang seketaris desa ) untuk kedua kampung tersebut di rangkap oleh H. Jauhari bin Haris, satu-satunya perangkat desa yang ”melek” huruf pada saat itu.
Desa Punggur Kecil dahulunya merupakan desa pertanian dan perkebunan yang sampai saat ini masih terjaga keasrianya dan sumber daya alamnya.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys