Rabu, 30 Maret 2011

pembangunan infrastruktur

jalan Parit Ibrahim ( Parit Cina ) melalui Perogram PMPN 2009



Jalan Parit Tembakul Melalui Dana APBD 2010

Kamis, 24 Maret 2011

Penemuan tengkorak tampa identitas





Warga Parit Haji Ibrahim ( Parit Cina ) Desa Punggur Kecil gempar dengan adanya temuan tengkorak manusia tampa adanya sedikit pun identitas yang bisa megarahkan atau mengenali tengkorak tersebut.oleh warga penemuan tengkorak manusia tersebut langsung dilaporkan kepada pihak Desa dan di teruskan kepada pihak Kepolisian untuk di identifikasi.
penemuan tengkorak manusia tersebut berawal dari seorang petani ( NN ) yang sedang mengolah lahan pertanianya untuk ditanami jagung namun pada saat pengerjaan lahan tersebut petani tersebut terkejut saat menemukan tulang belulang manusia hingga tengkorak kepala manusia.


oleh keterangan warga Parit Haji Ibrahim ( Parit Cina ) tengkorak tersebut di curigai adalah tengkorak seseorang yang memiliki keterbelakangan mental ( gila ),keterangan tersebut berdasarkan oleh warga sekitar pernah  melihat orang gila memasuki wilayah tersebut sekitar setahun yang lalu yang memang wilayah tersebut jauh dari pemukiman masyarakat.

Selasa, 22 Maret 2011

kegiatan HUT RI tahun 2010


Pada tahun 2010 Pemerintah Desa Punggur Kecil telah melaksanakan kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-65 dan dalam rangka HUT Kubu Raya ke-3 dengan mengadakan  kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur"an tingkat Desa  dan juga kegiatan-kegiatan pendukung lainya.
Kegiatan ini bertujuan guna dalam rangka melahiran generasi-generasi baru yang bisa membawa nama Desa bahkan nama kabupaten ketingkat yang lebih membanggakan, semoga kegiatan-kegiatan seperti ini mendapat dukungan bukan hanya dari Pemerintah Desa namun membutuhkan perhatian dari pihak Pemerintah Kabupaten.


Senin, 21 Maret 2011

Pembangunan Kantor Desa


Untuk Memenuhi Kebutuhan pelayanan Administrasi Pemerintahan di tingkat Desa sangat memerlukan bangunan kantor desa guna sebagai wadah pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Berdasarkan hal tersebut pada tahun 2009 Desa Punggur Kecil dibawah kepemimpinan Kepala Desa ADI KUSUMAJAYA.MT telah merencanakan pembangunan Kantor Desa yang memang selama ini kantor Desa Punggur Kecil masih menumpang di salah satu rumah warga yang dengan sukarela meminjamkan rumahnya untuk ditempati sementara.
namun untuk perencanaan Pembangunan Kantor Desa tesebut mendapatkan masalah terutama masalah Dana yang sangat terbatas, namun seiring waktu dan perencanaan yang matang sedikit demi sedikit akhirnya pembangunan tersebut telah dapat direalisasikan menggunakan anggaran Alokasi Dana Desa ( ADD ) 2009 dan 2010 yang sebelumnya telah disepakati oleh perwakilan warga yaitu ketua RT,RW,Dusun beserta Anggota BPD hingga sekarang pembangunan kantor desa tersebut masih dalam tahap pengerjaan dan masih memerlukan dana yang lumanyan besar untuk penyelesaian.

Program Pembangunan Desa

A. Sarana dan Prasarana
1.      Pembangunan Balai dan Kantor Desa
2.      Pembanguan Panti PKK
3.      Peningkatan Jalan Lingkungan
4.      Peningkatan Jalan Poros Desa
5.      Normalisasi Sungai
6.      Jembatan dan gorong-gorong
7.      Perawatan jalan Poros Desa
8.      Perawatan jalan lingkungan
9.  Pembangunan Tanggul Perkebunan
10.  Pembangunan Pintu Air

B. Ekonomi
1.      Pengadaan Sarana home industry
2.      Mengembangkan BUMDES dan UPK
3.      Bantuan permodalan pada kelompok majlis ta’lim dan kader PKK
4.      Insentif guru ngaji
5.      Bantuan permodalan pada kelompok tani, dan Peternakan.

C. Pendidikan
1.      Pelatihan Wira usaha bagi pemuda
2.      Peningkatan Sumber Daya Manusia 
3.      Gedung TK / PAUD
4.      Pelatihan Home Industry
5.      Pelatihan Perbengkelan
6.      Pelatihan Peternakan
7.      Pelatihan Pertanian
8.      Pelatihan Pembuatan pupuk organik
9.    Pelatihan keterampilan kader PKK

D. Kesehatan
1.      MCK / Jamban keluarga
2.      Sarana fogging
3.      Peningkatan gizi balita
4.      Kemitraan Bidan dan Dukun
5.      Peduli hidup bersih dan sehat

E. Agama
1.      Perehapan Masjid
                  2.   Pembangunan / Rehab Mushola

Strategi Pembangunan Desa

Program Desa diawali dari musyawarah Desa yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh Agama, RT / RW, Pemerintah Desa beserta BPD dalam rangka penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada di Desa dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung.
Sebagai wakil dari masyarakat BPD berperan aktif membantu pemerintah Desa dalam menyusun program Pembangunan.Pemerintah Desa beserta BPD merumuskan program Pembangunan Desa, dalam hal ini menyusun Pembangunan apa yang sifatnya mendesak dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun skala prioritas

Visi dan Misi Desa

“DESA PUNGGUR KECIL MAJU DAN BERKEMBANG DI SEKTOR PERTANIAN,PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KECIL"


1. Nilai-nilai yang melandasi:

a.          Selama bertahun-tahun Desa Punggur Kecil menyandang gelar sebagai  Desa Kategori desa Merah atau Miskin. Sebuah sebutan yang sangat tidak membanggakan padahal sumber daya yang ada cukup memadai, hanya saja penangangannya kurang maksimal.
b.         Sebagian besar warga Petani dan buruh tani juga ada yang memelihara hewan ternak meski dalam skala kecil, biasanya hanya digunakan untuk investasi jangka pendek.

2. Makna yang terkandung :

Mandiri                                : Adalah suatu kondisi kehidupan yang kreatif, inovatif, produktif dan partisipatif sehingga mampu memenuhi kebutuhannya sendiri

Perkebunan                       : Bahwa sektor perkebunan adalah hal utama dalam perekonomian karena hasil pokok masyarak Punggur Kecil adalah perkebunan kelapa, lansat dan buah durian , sehingga nantinya bisa menjadi penghasil buah yang bisa bersaing di pasaran.

Pertanian                            : Bahwa sektor pangan adalah hal utama dalam perekonomian, sehingga tidak akan terjadi rawan pangan di Desa Punggur Kecil.

Industri Kecil                     : Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Misi Desa

a.      Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk. Meningkatkan SDM melalui pendidikan formal maupun informal

b.      Meningkatkan perbaikan hasil produksi pertanian dan perkebunan melalui kerja sama dengan petugas penyuluh lapangan.

      c.   Meningkatkan tata tertib administrasi desa dalam mengelolah Pendapatan Asli Desa 

Jumat, 11 Maret 2011

KONDISI GEOGRAFIS Desa

Desa Punggur Kecil periode 2009-2015 dipimpin oleh 
Kepala Desa ADI KUSUMAJAYA.MT
di bantu oleh 3 orang Kepala Seksi antara lain
1. Kasi Pemerintahan ABU BAKAR,ST
2. Kasi Ekonomi Pembangunan DENI IDHAR
3. Kasi Kemasyarakatan SURATMAN
ditambah 1 Staf Honorer Desa HERMANSYAH
dan 1 Bendahara Desa BAHARUDIN
Dan dibantu serta diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa ( BPD )
yang di ketuai oleh RABUDIN HASAN serta dibantu dengan 10 anggota.

Luas Wilayah :
Desa Punggur Kecil dengan Luas wilayah    :  45.650 H
Dengan Jumlah Penduduk 12,147 jiwa atau setara dengan :
Jumlah Kepala Keluarga 3.003 KK
Jumlah penduduk Laki-laki 6.041Jiwa
Jumlah penduduk Perempuan 6.106 Jiwa 
yang terbagi oleh 67 RT,19 RW dan 5 Dusun sebagai berikut :

       1) Dusun Anggrek
       2) Dusun Melati
       3) Dusun Nusa Indah
       4) Dusun Mawar
        5) Dusun  Cempaka Putih


Lembaga Desa :
        1. PKK Desa Punggur Kecil
            PKK Desa Punggur Kecil terbagi dalam 4 Pokja dan diketuai oleh Ibu Kepala Desa
        2. LPM
        3. KARANG TARUNA 


Batas Desa :
Sebelah Utara      :  Desa Pal IX,Desa Sungai Raya dan Kota Pontianak
Sebelah Selatan   :  Desa Pematang Tujuh dan Rasau Jaya Umum
Sebelah Barat      :  Desa Kalimas
Sebelah Timur      :  Desa Teluk Kapuas



Pendidikan :
Tingkatan Pendidikan :
Tidak tamat SD : 4247 jiwa
          tamat SD : 3056 jiwa
                SLTP : 1928 jiwa
               SLTA : 2380 jiwa
Diploma/Sarjana :  136 jiwa
Bangunan sarana Pendidikan :
Taman Kanak-kanak ( TK )
Negeri  : Tidak ada
Swasta : 1
Sekolah Dasar
Negeri  : 5
Swasta : 1
Sekolah Menengah Pertama  :
Negeri  : 1
Swasta : 2
Sekolah Menengah Umum/Kejuruan :
Negeri  : Tidak ada
Swasta : 1

Bangunan Sarana Kesehatan :
Rumah Sakit : Tidak ada
Puskesmas    : Tidak ada
PUSTU           : 1
POLINDES    : 1
POSKESDES : Tidak ada
POSYANDU  : 1

A G A M A   :
Islam                                             : 70 % dari Jumlah Penduduk
Kristen Khatolik dan Protestan      : 20 % dari Jumlah Penduduk
Budha                                           :   3 % dari Jumlah Penduduk
kepercayaan                                  :   7 % dari Jumlah Penduduk

SARANA DAN PRASARANA :
Kantor Desa      : 1 ( Dalam Tahap Pembangunan )
Gedung sekolah :
SLTA                : 1
SLTP                : 3
SD                    : 6
TK/PAUD        : 2
MASJID           : 9
PASAR DESA  : 1
POLINDES      : 1
PUSTU             : 1
PLN                  : 1                                


Letak Desa menurut kondisi alam :
letak desa Punggur Kecil terletak di lokasi hamparan dengan kemiringan lahan yaitu landai ( Kurang dari 15 derajat )
sedangkan untuk batas desa sendiri tidak ada yang berbatasan dengan laut dan terletak di luar kawasan hutan adapun kawasan hutan yang ada di desa punggur kecil ialah sebagai hutan produksi.

Sumber penghasilan utama penduduk :
Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk Desa Punggur Kecil diperoleh dari hasil Pertanian dari sektor komoniti Padi dan palawija, dan juga dari sektor hortikultura separti buah-buahan perkebunan.  
              

Sejarah Desa


Sejarah Desa 
Asal-usul/Legenda Desa 

adalah H.Abd. Malik Bin Umar beserta para pengikutnya. Berhubungan aparat berwenang Belanda melakukan segala macam cara memadamkan api pemberontakan itu, maka mereka memutuskan untuk hijrah ke daerah-daerah yang lebih aman dengan menghilangkan semua identitas mereka, ada diantaranya yang hijrah ke Riau daratan dan lautan, Batavia, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, bahkan keluar Indonesia seperti Singapura dan Semenanjung Melayu. H.Abd Malik dan istrinya Hj. Rugaya ( nama cina: Lim Po Sin ) dan para pengikutnya hijrah ke Kalimantan Barat ( Borneo Barat ), dan mendarat di Sungai Kakap kab. Pontianak sekitar tahun 1850.
Selama menetap di Sui. Kakap beliau dan para pengikutnya mencari nafkah dengan mencari ikan, bertani, berkebun dan berdagang. Beliau dikaruniai putra dan putri yaitu: 1. H. Abd. Gani, 2. A. Rahad, 3. Siti Hajar, dan 4. Dayang Aisyah.
Putra H. Abd Malik dan H. Rugayah yang bernama A. Rahad lahir sekitar Tahun 1860 M di Sungai Kakap dengan para pengikutnya sekitar tahun 1883 melakukan Ekspedisi ke daerah-daerah aliran sungai di sekitar Sungai Kakap, mencari daerah-daerah baru yang kemungkinan bisa dibuka untuk tempat pemukiman, berkebun, bertani dll. Beliau dan rombongan kecil berhasil menemukan muara sungai yang cukup strategis yang kemudian disebut dengan KUALA SUNGAI PUNGGUR. Pada tahun 1883 itu juga dilakukan penebangan atau perambahan hutan sekitar kuala sungai Punggur dan sebelah daratnya di mulai di suatu tempat yang selanjutnya disebutKUALA SUNGAI PARANG. Kira-kira ke hulu beberapa puluh kilometer kiri-kanan sungai Punggur.
Diantara para pengikutnya terdapat seorang Tambi yang bernama Tambi Brongos yang berasal dari Madras India. Salah seorang anak Tambi Brongos yang bernama Tambi Muhammad kemudian dinikahkan oleh A. Rahad dengan adiknya yang bernama Siti Hajar. Dari nama Tambi Brongos ini sekarang kita kenal dengan nama suatu tempat didaerah PADU EMPAT yang namanya TANJUNG TAMBI.

            Pada tahun 1885 di kala penebangan hutan hampir selesai, datanglah tiga orang bajak laut LANUN/SUKU BAJAU ke kampung yang baru dibuka ini menemui A. Rahad agar menyerahkan sebagian besar kawasan yang telah dibuka itu kepada mereka. Tentu saja hal itu tidak diterima oleh A. Rahad dan terjadilah perang tanding antara 1 melawan 3 orang dan akhirnya dimenangkan oleh A. Rahad, kemudian bajak laut itu bersumpah tidak akan mendatangi lagi kampung yang baru dibuka tersebut.

Pemberian nama kampung

            Pada tahun 1886 dengan izin Allah SWT, pembukaan sebagian besar kampung telah rampung dan kampung yang baru telah dibuka A. Rahad beserta para pengikutnya itu harus di beri nama. Mengenai pemberian namaPunggur Kecil untuk kampung yang baru jadi tersebut terdapat beberapa versi antara lain nama Punggur di ambil dari istilah ranting rebah
 atau ranting mati, sejenis pohon yang munggur tidak berdaun dan tidak berdahan, beranting dan berdaun lagi tetapi tetap tegak tidak tumbang yang banyak terdapat sepanjang sungai dikawasan tersebut, versi lainnya ialah dari Alm. H. A. Rachman Yahya, mantan pejabat DEPPEN Kalbar  dan A. Azis Yahya mantan Kepala Desa Punggur Besar (keduanya adalah cucu dari A.Rahad), bahwa nama Punggur diambil dari nama salah satu kampung atau desa di Sumatera selatan. Ternyata bahwa memang ada desa bernama Punggur yang telah menjadi kota kecamatan termasuk dalam daerah Tk. II Lampung Tengah. Nama kampung punggur ternyata terdapat pula di Riau tepatnya di kawasan Pulau Batam, nama yang diberikan oleh pembuka daerah tersebut yang berasal dari Sumatera Selatan, kawasan ini terkenal dengan daerah Telaga Punggur.

Perkembangan Kampung Punggur

             Setelah penebangan hutan selesai dan bekas belantara itu berubah menjadi dataran yang subur, maka berdatanganlah suku-suku dan etnis ke kampung yang baru di buka ini yaitu Melayu, Bugis, Banjar, Cina, Madura, Dayak, dll, meminta izin kepada A. Rahad untuk membuka parit-parit di kiri dan kanan sungai Punggur dan pada saat itu pula mereka mengangkat A. Rahad menjadi kepala desa yang pertama kali yang pada saat itu disebut dengan MATOA.
     
             Parit-parit yang dibuka itu ada yang mengambil nama dari para pembukanya atau dari nama-nama yang spesifik seperti nama tumbuh-tumbuhan yang banyak terdapat di sepanjang parit tersebut. Nama-nama Parit tersebut adalah:

  1. Parit Berkat, dibuka oleh Berkat ( Bugis, Anak angkat A. Rahad ).
  2. Parit Adipati ( NN ).
  3. Parit Deraman bugis, dibuka oleh A, Rahman ( Bugis ).
  4. Parit Parit Husin, di buka oleh Husin ( Bugis ).
  5. Parit Maksum, dibuka oleh Maksum ( Melayu ), Keluarga A. Rahad.
  6. Parit Ayah Toom, dibuka oleh Syahidal bin Kadam ( Banjar Keluak ).
  7. Parit Rahmat, dibuka oleh Utih Rahmat (Melayu ), keluarga A. Rahad.
  8. Parit Tembakol, dibuka oleh Tembakol ( Melayu ), Keluarga A. Rahad.
  9. Parit Alang Umar, dibuka oleh Umar ( Melayu  ).
10. Parit Berahim / Parit Cina, dibuka oleh Ciu Hak Lie bersaudara ( Cina )
11. Parit Nenas dibuka oleh Saat ( Banjar )
12. Parit Buluh dibuka oleh M. Akir ( Melayu )
13. Parit Sidik dibuka oleh Sidik ( Melayu ) keluarga A. Rahad
14. Parit Deraman Melayu dibuka oleh A. Rahman A. Rasyid ( Melayu ) keluarga A. Rahad
15. Parit Leban, dibuka oleh ( NN )
16. Parit Hasan seron, dibuka oleh Hasan seron ( Melayu )
17. Sungai Bemban, dibuka oleh Tambi Muhammad, anak dari Tambi Berongos
18. Parit Dungun, dibuka oleh Hasan bin Bayan
19. Parit Kasan, dibuka oleh Bujang ( Melayu )
20. Sungai Lemak, dibuka oleh Usman ( Datuk Pak Long Kadir )
21. Parit Sarim, dibuka oleh Sarim
22. Desa Suka Bumi, dibuka oleh H. Abd. Latif, keponakan A. Rahad.

Pamong Desa Punggur.

            Pamong desa pada zaman penjajahan Belanda terdiri dari Matoa sebagai Kepala Kampung atau Kepala Desa, dibantu oleh Kepala-kepala Parit. Berhubung bertambah banyaknya penduduk dan semakin luasnya kawasan yang dibuka maka struktur Pamong Desa ditingkatkan menjadi Penggawa dan Matoa ( sebagai Sekretaris Desa ), di bantu oleh Kepala-kepala parit. Kemudian berdasarkan Undang-undang Negara, maka kemudian Pamong Desa terdiri dari Lurah atau Kepala Desa dan Sekretaris Desa. Mereka dibantu oleh Lembaga Non Pemerintah      yaitu Kepala Dusun, Ketua RT dan Ketua RW.

            Berturut-turut menjadi Pamong Desa Punggur Kecil ( sebelum Pecah Menjadi Punggur Kecil dan Punggur Besar ) :

1. MATOA  : A. Rahad H. Abd. Malik th. 1886-1921 (meninggal dunia Th. 1921 ).
2. MATOA   : Yahya bin A. Rahad Th. 1921-1926
3. MATOA   : A. Rahman bin A. Rasyid Th. 1926-1928
4. MATOA   : H. Jamudin (H. Jamalu, pemilik sampan lomba “Buaya“ sei. Belidak) Th.1928
5. MATOA   : H.Abd. Majid bin H. Ismail Bone Th. 1928-1933
6. MATOA   : Awi bin Thahir Th. 1933-1938

            Seiring Perkembangan Jaman dan peningkatan jumlah penduduk  , maka agar jalannya pemerintahan desa menjadi lancar dan efektif pada tahun 1938 oleh pemerintah kerajaan Kesultanan Pontianak Punggur Kecil dipecah menjadi dua yakni Punggur Kecil dan Punggur Besar, masing-masing oleh Bujang Bin Ahmad ( setelah menunaikan Ibadah haji dengan nama H. M. Nur bin Ahmad atau H. Bujang bin Ahmad ) sebagai penggawa Punggur Kecil dan Jali bin Lajim sebagai penggawa Punggur Besar. Sedangkan yang menjadi Matoa/kep. Kampung ( sekarang seketaris desa ) untuk kedua kampung tersebut di rangkap oleh H. Jauhari bin Haris, satu-satunya perangkat desa yang ”melek” huruf pada saat itu.
Desa Punggur Kecil dahulunya merupakan desa pertanian dan perkebunan yang sampai saat ini masih terjaga keasrianya dan sumber daya alamnya.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys