Pembangunan Kantor Desa
Untuk Memenuhi Kebutuhan pelayanan Administrasi Pemerintahan di tingkat Desa sangat memerlukan bangunan kantor desa guna sebagai wadah pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Berdasarkan hal tersebut pada tahun 2009 Desa Punggur Kecil dibawah kepemimpinan Kepala Desa ADI KUSUMAJAYA.MT
PKK ( Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga )
Gerakan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga atau disingkat Gerakan PKK telah berlangsung lebih dari 50 tahun yang diawali oleh sebuah Ide dari Isriati Soenadi yang pada tahun 1957 menjabat sebagai istri dari gubernur Jawa Tengah setelah melihat keadaan masyarakat yang menderita akibat kondisi social ekonomi yang sangat memprihatinkan.
Sentra Pertanian
Desa Punggur Kecil selain tarkenal dengan penghasil buah-buahanya seperti lansat dan durian dan penghasil buah perkebunan lainya juga merupakan salah satunya sebagai penghasil pertanian yang lumanyan berkembang hasil pertanian tersebut mampu menopang perekonomi masyarakat Desa Punggur Kecil
Rabu, 30 Maret 2011
pembangunan infrastruktur
Kamis, 24 Maret 2011
Penemuan tengkorak tampa identitas
Warga Parit Haji Ibrahim ( Parit Cina ) Desa Punggur Kecil gempar dengan adanya temuan tengkorak manusia tampa adanya sedikit pun identitas yang bisa megarahkan atau mengenali tengkorak tersebut.oleh warga penemuan tengkorak manusia tersebut langsung dilaporkan kepada pihak Desa dan di teruskan kepada pihak Kepolisian untuk di identifikasi.
penemuan tengkorak manusia tersebut berawal dari seorang petani ( NN ) yang sedang mengolah lahan pertanianya untuk ditanami jagung namun pada saat pengerjaan lahan tersebut petani tersebut terkejut saat menemukan tulang belulang manusia hingga tengkorak kepala manusia.
oleh keterangan warga Parit Haji Ibrahim ( Parit Cina ) tengkorak tersebut di curigai adalah tengkorak seseorang yang memiliki keterbelakangan mental ( gila ),keterangan tersebut berdasarkan oleh warga sekitar pernah melihat orang gila memasuki wilayah tersebut sekitar setahun yang lalu yang memang wilayah tersebut jauh dari pemukiman masyarakat.
Selasa, 22 Maret 2011
kegiatan HUT RI tahun 2010
Senin, 21 Maret 2011
Pembangunan Kantor Desa
Untuk Memenuhi Kebutuhan pelayanan Administrasi Pemerintahan di tingkat Desa sangat memerlukan bangunan kantor desa guna sebagai wadah pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Berdasarkan hal tersebut pada tahun 2009 Desa Punggur Kecil dibawah kepemimpinan Kepala Desa ADI KUSUMAJAYA.MT telah merencanakan pembangunan Kantor Desa yang memang selama ini kantor Desa Punggur Kecil masih menumpang di salah satu rumah warga yang dengan sukarela meminjamkan rumahnya untuk ditempati sementara.
namun untuk perencanaan Pembangunan Kantor Desa tesebut mendapatkan masalah terutama masalah Dana yang sangat terbatas, namun seiring waktu dan perencanaan yang matang sedikit demi sedikit akhirnya pembangunan tersebut telah dapat direalisasikan menggunakan anggaran Alokasi Dana Desa ( ADD ) 2009 dan 2010 yang sebelumnya telah disepakati oleh perwakilan warga yaitu ketua RT,RW,Dusun beserta Anggota BPD hingga sekarang pembangunan kantor desa tersebut masih dalam tahap pengerjaan dan masih memerlukan dana yang lumanyan besar untuk penyelesaian.
Program Pembangunan Desa
Strategi Pembangunan Desa
Visi dan Misi Desa
Jumat, 11 Maret 2011
KONDISI GEOGRAFIS Desa
Kepala Desa ADI KUSUMAJAYA.MT
di bantu oleh 3 orang Kepala Seksi antara lain
1. Kasi Pemerintahan ABU BAKAR,ST
2. Kasi Ekonomi Pembangunan DENI IDHAR
3. Kasi Kemasyarakatan SURATMAN
ditambah 1 Staf Honorer Desa HERMANSYAH
dan 1 Bendahara Desa BAHARUDIN
Dan dibantu serta diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa ( BPD )
yang di ketuai oleh RABUDIN HASAN serta dibantu dengan 10 anggota.
Luas Wilayah :
Desa Punggur Kecil dengan Luas wilayah : 45.650 H
yang terbagi oleh 67 RT,19 RW dan 5 Dusun sebagai berikut :
Lembaga Desa :
1. PKK Desa Punggur Kecil
PKK Desa Punggur Kecil terbagi dalam 4 Pokja dan diketuai oleh Ibu Kepala Desa
2. LPM
3. KARANG TARUNA
Pendidikan :
Bangunan sarana Pendidikan :
Taman Kanak-kanak ( TK )
Negeri : Tidak ada
Swasta : 1
Sekolah Dasar
Negeri : 5
Swasta : 1
Sekolah Menengah Pertama :
Negeri : 1
Swasta : 2
Sekolah Menengah Umum/Kejuruan :
Negeri : Tidak ada
Swasta : 1
Bangunan Sarana Kesehatan :
Rumah Sakit : Tidak ada
Puskesmas : Tidak ada
PUSTU : 1
POLINDES : 1
POSKESDES : Tidak ada
POSYANDU : 1
A G A M A :
Islam : 70 % dari Jumlah Penduduk
Kristen Khatolik dan Protestan : 20 % dari Jumlah Penduduk
Budha : 3 % dari Jumlah Penduduk
kepercayaan : 7 % dari Jumlah Penduduk
SARANA DAN PRASARANA :
Kantor Desa : 1 ( Dalam Tahap Pembangunan )
Gedung sekolah :
SLTA : 1
SLTP : 3
SD : 6
TK/PAUD : 2
MASJID : 9
PASAR DESA : 1
POLINDES : 1
PUSTU : 1
PLN : 1
Letak Desa menurut kondisi alam :
letak desa Punggur Kecil terletak di lokasi hamparan dengan kemiringan lahan yaitu landai ( Kurang dari 15 derajat )
sedangkan untuk batas desa sendiri tidak ada yang berbatasan dengan laut dan terletak di luar kawasan hutan adapun kawasan hutan yang ada di desa punggur kecil ialah sebagai hutan produksi.
Sumber penghasilan utama penduduk :
Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk Desa Punggur Kecil diperoleh dari hasil Pertanian dari sektor komoniti Padi dan palawija, dan juga dari sektor hortikultura separti buah-buahan perkebunan.
Sejarah Desa
Pada tahun 1885 di kala penebangan hutan hampir selesai, datanglah tiga orang bajak laut LANUN/SUKU BAJAU ke kampung yang baru dibuka ini menemui A. Rahad agar menyerahkan sebagian besar kawasan yang telah dibuka itu kepada mereka. Tentu saja hal itu tidak diterima oleh A. Rahad dan terjadilah perang tanding antara 1 melawan 3 orang dan akhirnya dimenangkan oleh A. Rahad, kemudian bajak laut itu bersumpah tidak akan mendatangi lagi kampung yang baru dibuka tersebut.
Pada tahun 1886 dengan izin Allah SWT, pembukaan sebagian besar kampung telah rampung dan kampung yang baru telah dibuka A. Rahad beserta para pengikutnya itu harus di beri nama. Mengenai pemberian namaPunggur Kecil untuk kampung yang baru jadi tersebut terdapat beberapa versi antara lain nama Punggur di ambil dari istilah ranting rebah atau ranting mati, sejenis pohon yang munggur tidak berdaun dan tidak berdahan, beranting dan berdaun lagi tetapi tetap tegak tidak tumbang yang banyak terdapat sepanjang sungai dikawasan tersebut, versi lainnya ialah dari Alm. H. A. Rachman Yahya, mantan pejabat DEPPEN Kalbar dan A. Azis Yahya mantan Kepala Desa Punggur Besar (keduanya adalah cucu dari A.Rahad), bahwa nama Punggur diambil dari nama salah satu kampung atau desa di Sumatera selatan. Ternyata bahwa memang ada desa bernama Punggur yang telah menjadi kota kecamatan termasuk dalam daerah Tk. II Lampung Tengah. Nama kampung punggur ternyata terdapat pula di Riau tepatnya di kawasan Pulau Batam, nama yang diberikan oleh pembuka daerah tersebut yang berasal dari Sumatera Selatan, kawasan ini terkenal dengan daerah Telaga Punggur.
Setelah penebangan hutan selesai dan bekas belantara itu berubah menjadi dataran yang subur, maka berdatanganlah suku-suku dan etnis ke kampung yang baru di buka ini yaitu Melayu, Bugis, Banjar, Cina, Madura, Dayak, dll, meminta izin kepada A. Rahad untuk membuka parit-parit di kiri dan kanan sungai Punggur dan pada saat itu pula mereka mengangkat A. Rahad menjadi kepala desa yang pertama kali yang pada saat itu disebut dengan MATOA.
Parit-parit yang dibuka itu ada yang mengambil nama dari para pembukanya atau dari nama-nama yang spesifik seperti nama tumbuh-tumbuhan yang banyak terdapat di sepanjang parit tersebut. Nama-nama Parit tersebut adalah:
Berturut-turut menjadi Pamong Desa Punggur Kecil ( sebelum Pecah Menjadi Punggur Kecil dan Punggur Besar ) :