Pembangunan Kantor Desa
Untuk Memenuhi Kebutuhan pelayanan Administrasi Pemerintahan di tingkat Desa sangat memerlukan bangunan kantor desa guna sebagai wadah pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Berdasarkan hal tersebut pada tahun 2009 Desa Punggur Kecil dibawah kepemimpinan Kepala Desa ADI KUSUMAJAYA.MT
PKK ( Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga )
Gerakan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga atau disingkat Gerakan PKK telah berlangsung lebih dari 50 tahun yang diawali oleh sebuah Ide dari Isriati Soenadi yang pada tahun 1957 menjabat sebagai istri dari gubernur Jawa Tengah setelah melihat keadaan masyarakat yang menderita akibat kondisi social ekonomi yang sangat memprihatinkan.
Sentra Pertanian
Desa Punggur Kecil selain tarkenal dengan penghasil buah-buahanya seperti lansat dan durian dan penghasil buah perkebunan lainya juga merupakan salah satunya sebagai penghasil pertanian yang lumanyan berkembang hasil pertanian tersebut mampu menopang perekonomi masyarakat Desa Punggur Kecil
Kamis, 24 November 2011
antosias warga di program E-KTP
Minggu, 18 September 2011
Peringatan HUT RI ke-66 dan HUT KKR ke-04 di Desa Punggur Kecil Tahun 2011
Selain kegiatan Qasidah Rebana Klasic ada juga beberapa kegiatan lainya yang tak kalah meriahnya diantaranya Musyabaqah Tilawatil Qur'an se Desa Punggur,Pestifal Pangkak Gasing se Kecamatan Sungai Kakap yang di ikuti oleh beberapa Desa se Kecamatan Sungai Kakap,Lomba Busana Muslim Dewasa dan anak-anak,dan banyak lagi hiburan rakyat lainya.
adapun tujuan dari kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-66 dan HUT Kabupaten Kubu Raya yang ke-04 di desa Punggur Kecil ini adalah mempererat rasa persatuan dan kesatuan,
Minggu, 26 Juni 2011
Kamis, 16 Juni 2011
Lambang Kabupaten Kubu Raya
Pada sisi kanan benteng terdapat butiran padi yang berjumlah 17 dan pada sisi kirinya terdapat 7 lembar daun kelapa yang berpangkal pada angka 2007 dibawahnya terdapat tulisan Kubu Raya, yang mengandung arti bahwa berdirinya Kabupaten Kubu Raya pada Tanggal 17 Juli 2007. Butiran padi dan lembar daun kelapa menunjukan bahwa Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah dengan potensi hasil pertanian dan perkebunan yang subur.
Ditengah Logo terdapat benteng (kubu pertahanan) yang terdiri dari 9 bagian yaitu 1 ditengah, 4 disisi kanan dan 4 disisi kiri, yang mengandung arti bahwa Kabupaten Kubu Raya pada saat pembentukan terdiri dari 9 Kecamatan, dengan pusat pemerintahan berada di Kecamatan sungai Raya.
Pada sisi bawah benteng terbantang perahu yang sarat muatan dengan riak ombak didepannya dan layer mengembang serta tiang perahu yang kokoh, mengandung arti transportasi air sebagai media lalu lintas perdagangan hasil usaha keras masyarakat yaitu hasil laut, pertanian, perkebunan, industri dan tambang, menuju kehidupan yang bermartabat dan sejahtera.
Pada sisi paling bawah terdapat pita bertuliskan Kubu Raya, mengandung arti budaya masyarakat Kubu Raya heterogen selalu bersatu, harmonis sebagai pencerminan rasa persatuan dan kesatuan.
Pada sisi atas benteng terdapat bintang segi lima dan enam sinar yang memancar mengadung arti Pancasila sebagai dasar dalam mewujudkan enam harapan masyarakat yang tertib, aman, mudah pelayanan, adil dan merata, makmur, indah, lestari, beriman dan bertaqwa dalam ridho Tuhan Yang Maha Esa.
Arti/Warna Komposisi Warna
1. Warna Dasar biru laut, melambangkan keyakinan. Dengan daerah perairan sebagai pemisah daratan, tetapi masyarakat yakin lautan raya sangat berpotensi dengan hasil lautnya juga sebagai lalu lintas pertumbuhan ekonomi sekaligus membuka kerjasama pada bidang pariwisata dan perdagangan baik Nasional maupun Internasional.
2. Warna hitam, melambangkan perjuangan dan kerja keras dalam menggali dan mengelola potensi daerah menuju masyarakat adil dan makmur.
3. Warna merah dan putih melambangkan keberanian dan kesucian. Berani bersaing dengan daerah lain atas dasar keberanian dan kesucian jiwa di
4. Warna hijau melambangkan kesuburan. Dengan Potensi daerah pertanian dan perkebunan yang subur menjadikan masyarakat yang produktif bekerja sesuai dengan keahlian dan kemampuannya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai penunjangnya.
5. Warna kuning emas melambangkan keagungan, berawal dari sejarah perjuangan mengusir penjajah oleh pejuang-pejuang Kubu Raya.
Selasa, 17 Mei 2011
Group Qasidah Desa Punggur Kecil go to Mataram
Guna menjaga dan melestarikan seni qasidah gambus pemerintah Desa Punggur Kecil dan pihak-pihak lain yang turut berkontribusi sangat mendukung demi kelangsungan kesenian islami ini. “Kepada tim qasidah gambus Desa Punggur Kecil diucapkan selamat mengikuti festival, semoga mendapat hasil yang terbaik,” kata Bapak Adi Kusumajaya.MT selaku Kepala Desa Punggur Kecil yang juga turut serta membawa kontingen tersebut ke Mataram.
Kamis, 05 Mei 2011
masjid tertua di desa punggur kecil
Rabu, 04 Mei 2011
Musyawarah Desa
berdasarkan hal tersebut pada musyawarah desa tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Hukum dan Ham,Camat Sungai Kakap,Kapolsek Sungai Kakap dan Puskesmas Punggur guna mensosialisasikan larangan tersebut.
Senin, 18 April 2011
potensi peluang usaha
Untuk budidaya ikan air tawar khususnya lele dan nila di desa punggur kecil telah dikembangkan dan sangat diminati oleh masyarakat desa punggur kecil dan untuk tahun 2010 masyarakat desa punggur kecil telah membentuk kelompok usaha ikan air tawar tersebut.
Selasa, 12 April 2011
langsat dan durian hasil perkebunan unggulan
peta sosial desa
Jumat, 08 April 2011
gerbang pembangunan kabupaten kubu raya
Rabu, 06 April 2011
Kantor Desa sementara
perkuburan tiong hua tertua
Sabtu, 02 April 2011
PKK ( Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga )
Gerakan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga atau disingkat Gerakan PKK telah berlangsung lebih dari 50 tahun yang diawali oleh sebuah Ide dari Isriati Soenadi yang pada tahun 1957 menjabat sebagai istri dari gubernur Jawa Tengah setelah melihat keadaan masyarakat yang menderita akibat kondisi social ekonomi yang sangat memprihatinkan. Pada saat itu tercetus oleh beliau ide yang tertuang dalam 10 Segi Pokok PKK yang berisikan upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga yang dilakukan dengan membentuk Tim Penggerak PKK di semua tingkatan, beranggotakan para relawan dari tokoh/pemuka masyarakat, istri kepala dinas, dan istri kepala daerah sampai dengan tingkat desa/kelurahan, bahkan RW dan RT dengan dukungan dana dari APBD.Ide ini kemudian diadaptasi oleh berbagai daerah dan kemudain menjadi sebuah gerakan nasional sampai sekarang.
Pada awalnya PKK adalah kepanjangan dari Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, sampai pada tahun 1972 Menteri Dalam Negeri pada saat itu mengeluarkan imbauan untuk mengganti nama Kepanjangan PKK menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, dan baru pada era reformasi kepanjangan PKK kembali diganti menjadi Gerakan Pemberdayaan & Kesejahteraan Keluarga.
Namun Sejak awal gerakan PKK pada intinya adalah peningkatan kesejahteraan keluarga yang diartikan sebagai sebuah kondisi tentang terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dari setiap anggota keluarga secara material, sosial, mental spiritual sehingga dapat hidup layak sebagai manusia yang bermanfaat. Keberhasilan gerakan PKK di Indonesia, khususnya dengan meningkatkan peranan wanita di masyarakat, telah diakui oleh masyarakat. Bahkan pengakuan juga datang dari lembaga-lembaga internasional seperti WHO, UNICEF, UNESCO.
Keberhasilan PKK ini terwujud karena gerakan ini dimunculkan dari kebutuhan masyarakat yang pengelolaannya juga dilaksanakan oleh masyarakat dan hasil yang didapat juga dinikmati langsung atau ditujuan untuk masyarakat itu sendiri menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan, dan keadilan gender, serta kesadaran hukum dan lingkungan. PKK juga merupakan gerakan masyarakat yang selama ini aktif berperan sebagai mitra pemerintah dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan masyarakat.
Keberhasilan Gerakan PKK ini juga tidak dapat dipungkiri dikarenakan sebagian besar pengurus dan kadernya adalah perempuan yang secara tradisional di masyarakat Indonesia memiliki tugas dan tanggungjawab yang lebih besar dalam melakukan UPAYA meningkatan dan mengembangkan kemampuan dan kepribadian dalam bidang :
1. Mental spiritual, meliputi sikap dan perilaku sebagai insan hamba Tuhan, anggota masyarakat dan warga negara yang dinamis serta bermanfaat, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Fisik material, meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, kesempatan kerja yang layak serta lingkungan hidup yang sehat dan lestari melalui peningkatan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan.
Upaya – upaya pemberdayaan kesejahteraan keluarga dalam gerakan PKK secara umum digambarkan dalam dalam 10 Program pokok PKK :
1. Penghayatan dan pengamalan Pancasila
2. Gotong royong
3. Pangan
4. Sandang
5. Perumahan dan tata laksana rumah tangga
6. Pendidikan dan Keterampilan
7. Kesehatan
8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
9. Kelestarian Lingkungan Hidup
10. Perencanaan Sehat
Jika dicermati, kegiatan Gerakan PKK senantiasa menekankan prinsip pemberdayan dan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan keluarga. Jika kita sepakat, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menyediakan kebutuhan seluruh anggotanya, seperti pendidikan dan budi pekerti, kasih sayang, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya, sebagaimana dalam delapan fungsi keluarga. Artinya keluarga merupakan fundamental bagi pembangunan manusia, sekaligus barometer kesejahteraan masyarakat pada umumnya.Dari ke-10 Program Pokok PKK ini dapat tergambar bagaimana peran para pengurus dan kader PKK dalam berbagai upaya pemberdayaan keluarga yang dilaksanakan secara praktis dan dapat langsung dirasakan oleh keluarga dan masyarakat sekitarnya dengan cara bersinergi dengan kegiatan,program dan kebijakan pemerintah daerah maupun pusat.
Sinergi Gerakan PKK dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun Daerah yang juga memiliki tujuan pemberdayaan masyarakat secara umum maupun pemberdayaan keluarga secara khusus dapat dilihat dari berbagai bidang, diantaranya :
1. Bidang Pendidikan
Pada bidang pendidikan, Gerakan PKK terlibat langsung dalam upaya – upaya pendidikan non formal terutama di tingkat Desa, seperti :
· Penyelenggaraan PAUD;
· Penyelenggaraan BKB dan BKB KEMAS;
· Penyelengaraan Kegiatan Keaksaraan Fungsional (KF);
· Pembentukan Kelompok – kelompok simulasi;
· Penyuluhan – penyuluhan Kadarkum, Penghapusan KDRT dan Trafficking, UU Perkawinan dan Penyuluhan pendidikan serta pengetahuan – pengetahuan yang dapat menunjang peningkatan kapasitas masyarakat lainnya;
2. Bidang Ekonomi
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa kader – kader PKK yang masih didominasi oleh perempuan ini menjadi sumber daya yang sangat besar dalam upaya – upaya pemberdayaan ekonomi keluarga, dengan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan dan didukung oleh Gerakan PKK, seperti :
· Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga PKK (UP2K-PKK);
· Pengembangan kehidupan berkoperasi di kalangan perempuan perdesaan;
· Mendorong terbentuknya BUMDES;
· Penyuluhan tentang menabung;
· Dll.
3. Bidang Kesehatan & KB
Dalam bidang kesehatan dan KB, sudah sejak lama para pengurus PKK di setiap tingkatan (Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Desa) dan para kader PKK terlibat langsung dan menunjukan keberhasilannya, diantaranya dalam :
· Pelayanan Posyandu;
· Pengembangan metode dan sosialisasi tanaman obat keluarga (TOGA);
· Penyuluhan – penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
· Penyuluhan – penyuluhan mengenai manfaat Ber-KB sebagai bagian dari perencanaan keluarga sehat sejahtera;
· Pembentukan dan sosialisasi Desa Siaga;
· Dll.
4. Bidang Ketahanan Pangan dan Pengelolaan Tata Laksana Rumah Tangga.
Dalam bidang ini peran PKK diantaranya :
· Pembentukan Kelompok Wanita Tani di tingkat Desa;
· Penyuluhan – penyuluhan dan praktek - praktek pemanfaatan lahan pekarangan;
· Kampanye makanan sehat yang menunjang peningkatan gizi keluarga melalui gerakan 3B (beragam, begizi dan berimbang) dan lomba – lomba menu sehat;
· Penyuluhan – penyuluhan cara berpakaian;
· Dll.
5. Bidang Lingkungan Hidup
· Penyuluhan Penataan SPAL;
· Penyuluhan tentang tata cara penempatan kandang ternak, sumur & pembuangan limbah;
· Penyuluhan pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos yang juga dapat meningkatkan perekonomian keluarga;
· Gerakan gotong-royong kebersihan (gerakan jumat bersih atau sejenisnya);
· Dll
Berbagai upaya yang dilakukan dalam Gerakan PKK melalui kader – kadernya seperti yang dipaparkan di atas sangat efektif karena selalu menggunakan metode yang sudah sangat dikenal oleh kalangan masyarakat, seperti berintegrasi dengan kegiatan – kegiatan dan jadwal – jadwal Posyandu, Pengajian – pengajian mingguan Ibu – Ibu di pedesaan dan arisan.
Keberhasilan gerakan PKK dapat djadikan sebuah contoh bagi upaya – upaya lain yang bertujuan pemberdayaan keluarga sehingga dapat betul – betul mengenai sasaran yaitu masyarakat yang membutuhkan kemandirian dan tidak selalu bergantung kepada pemberian dari pemerintah.
Sentra Pertanian
dari sektor pertanian dan palawija seperti jagung sangat diandalkan oleh masyarakat desa punggur kecil namun sayangnya sampai saat ini produksi unggulan tersebut belum bisa di optimalkan karna keterbatasan ilmu dan modal oleh kelompok-kelompok tani yang ada di desa punggur kecil.
Rabu, 30 Maret 2011
pembangunan infrastruktur
Kamis, 24 Maret 2011
Penemuan tengkorak tampa identitas
Warga Parit Haji Ibrahim ( Parit Cina ) Desa Punggur Kecil gempar dengan adanya temuan tengkorak manusia tampa adanya sedikit pun identitas yang bisa megarahkan atau mengenali tengkorak tersebut.oleh warga penemuan tengkorak manusia tersebut langsung dilaporkan kepada pihak Desa dan di teruskan kepada pihak Kepolisian untuk di identifikasi.
penemuan tengkorak manusia tersebut berawal dari seorang petani ( NN ) yang sedang mengolah lahan pertanianya untuk ditanami jagung namun pada saat pengerjaan lahan tersebut petani tersebut terkejut saat menemukan tulang belulang manusia hingga tengkorak kepala manusia.
oleh keterangan warga Parit Haji Ibrahim ( Parit Cina ) tengkorak tersebut di curigai adalah tengkorak seseorang yang memiliki keterbelakangan mental ( gila ),keterangan tersebut berdasarkan oleh warga sekitar pernah melihat orang gila memasuki wilayah tersebut sekitar setahun yang lalu yang memang wilayah tersebut jauh dari pemukiman masyarakat.
Selasa, 22 Maret 2011
kegiatan HUT RI tahun 2010
Senin, 21 Maret 2011
Pembangunan Kantor Desa
Untuk Memenuhi Kebutuhan pelayanan Administrasi Pemerintahan di tingkat Desa sangat memerlukan bangunan kantor desa guna sebagai wadah pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Berdasarkan hal tersebut pada tahun 2009 Desa Punggur Kecil dibawah kepemimpinan Kepala Desa ADI KUSUMAJAYA.MT telah merencanakan pembangunan Kantor Desa yang memang selama ini kantor Desa Punggur Kecil masih menumpang di salah satu rumah warga yang dengan sukarela meminjamkan rumahnya untuk ditempati sementara.
namun untuk perencanaan Pembangunan Kantor Desa tesebut mendapatkan masalah terutama masalah Dana yang sangat terbatas, namun seiring waktu dan perencanaan yang matang sedikit demi sedikit akhirnya pembangunan tersebut telah dapat direalisasikan menggunakan anggaran Alokasi Dana Desa ( ADD ) 2009 dan 2010 yang sebelumnya telah disepakati oleh perwakilan warga yaitu ketua RT,RW,Dusun beserta Anggota BPD hingga sekarang pembangunan kantor desa tersebut masih dalam tahap pengerjaan dan masih memerlukan dana yang lumanyan besar untuk penyelesaian.
Program Pembangunan Desa
Strategi Pembangunan Desa
Visi dan Misi Desa
Jumat, 11 Maret 2011
KONDISI GEOGRAFIS Desa
Kepala Desa ADI KUSUMAJAYA.MT
di bantu oleh 3 orang Kepala Seksi antara lain
1. Kasi Pemerintahan ABU BAKAR,ST
2. Kasi Ekonomi Pembangunan DENI IDHAR
3. Kasi Kemasyarakatan SURATMAN
ditambah 1 Staf Honorer Desa HERMANSYAH
dan 1 Bendahara Desa BAHARUDIN
Dan dibantu serta diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa ( BPD )
yang di ketuai oleh RABUDIN HASAN serta dibantu dengan 10 anggota.
Luas Wilayah :
Desa Punggur Kecil dengan Luas wilayah : 45.650 H
yang terbagi oleh 67 RT,19 RW dan 5 Dusun sebagai berikut :
Lembaga Desa :
1. PKK Desa Punggur Kecil
PKK Desa Punggur Kecil terbagi dalam 4 Pokja dan diketuai oleh Ibu Kepala Desa
2. LPM
3. KARANG TARUNA
Pendidikan :
Bangunan sarana Pendidikan :
Taman Kanak-kanak ( TK )
Negeri : Tidak ada
Swasta : 1
Sekolah Dasar
Negeri : 5
Swasta : 1
Sekolah Menengah Pertama :
Negeri : 1
Swasta : 2
Sekolah Menengah Umum/Kejuruan :
Negeri : Tidak ada
Swasta : 1
Bangunan Sarana Kesehatan :
Rumah Sakit : Tidak ada
Puskesmas : Tidak ada
PUSTU : 1
POLINDES : 1
POSKESDES : Tidak ada
POSYANDU : 1
A G A M A :
Islam : 70 % dari Jumlah Penduduk
Kristen Khatolik dan Protestan : 20 % dari Jumlah Penduduk
Budha : 3 % dari Jumlah Penduduk
kepercayaan : 7 % dari Jumlah Penduduk
SARANA DAN PRASARANA :
Kantor Desa : 1 ( Dalam Tahap Pembangunan )
Gedung sekolah :
SLTA : 1
SLTP : 3
SD : 6
TK/PAUD : 2
MASJID : 9
PASAR DESA : 1
POLINDES : 1
PUSTU : 1
PLN : 1
Letak Desa menurut kondisi alam :
letak desa Punggur Kecil terletak di lokasi hamparan dengan kemiringan lahan yaitu landai ( Kurang dari 15 derajat )
sedangkan untuk batas desa sendiri tidak ada yang berbatasan dengan laut dan terletak di luar kawasan hutan adapun kawasan hutan yang ada di desa punggur kecil ialah sebagai hutan produksi.
Sumber penghasilan utama penduduk :
Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk Desa Punggur Kecil diperoleh dari hasil Pertanian dari sektor komoniti Padi dan palawija, dan juga dari sektor hortikultura separti buah-buahan perkebunan.
Sejarah Desa
Pada tahun 1885 di kala penebangan hutan hampir selesai, datanglah tiga orang bajak laut LANUN/SUKU BAJAU ke kampung yang baru dibuka ini menemui A. Rahad agar menyerahkan sebagian besar kawasan yang telah dibuka itu kepada mereka. Tentu saja hal itu tidak diterima oleh A. Rahad dan terjadilah perang tanding antara 1 melawan 3 orang dan akhirnya dimenangkan oleh A. Rahad, kemudian bajak laut itu bersumpah tidak akan mendatangi lagi kampung yang baru dibuka tersebut.
Pada tahun 1886 dengan izin Allah SWT, pembukaan sebagian besar kampung telah rampung dan kampung yang baru telah dibuka A. Rahad beserta para pengikutnya itu harus di beri nama. Mengenai pemberian namaPunggur Kecil untuk kampung yang baru jadi tersebut terdapat beberapa versi antara lain nama Punggur di ambil dari istilah ranting rebah atau ranting mati, sejenis pohon yang munggur tidak berdaun dan tidak berdahan, beranting dan berdaun lagi tetapi tetap tegak tidak tumbang yang banyak terdapat sepanjang sungai dikawasan tersebut, versi lainnya ialah dari Alm. H. A. Rachman Yahya, mantan pejabat DEPPEN Kalbar dan A. Azis Yahya mantan Kepala Desa Punggur Besar (keduanya adalah cucu dari A.Rahad), bahwa nama Punggur diambil dari nama salah satu kampung atau desa di Sumatera selatan. Ternyata bahwa memang ada desa bernama Punggur yang telah menjadi kota kecamatan termasuk dalam daerah Tk. II Lampung Tengah. Nama kampung punggur ternyata terdapat pula di Riau tepatnya di kawasan Pulau Batam, nama yang diberikan oleh pembuka daerah tersebut yang berasal dari Sumatera Selatan, kawasan ini terkenal dengan daerah Telaga Punggur.
Setelah penebangan hutan selesai dan bekas belantara itu berubah menjadi dataran yang subur, maka berdatanganlah suku-suku dan etnis ke kampung yang baru di buka ini yaitu Melayu, Bugis, Banjar, Cina, Madura, Dayak, dll, meminta izin kepada A. Rahad untuk membuka parit-parit di kiri dan kanan sungai Punggur dan pada saat itu pula mereka mengangkat A. Rahad menjadi kepala desa yang pertama kali yang pada saat itu disebut dengan MATOA.
Parit-parit yang dibuka itu ada yang mengambil nama dari para pembukanya atau dari nama-nama yang spesifik seperti nama tumbuh-tumbuhan yang banyak terdapat di sepanjang parit tersebut. Nama-nama Parit tersebut adalah:
Berturut-turut menjadi Pamong Desa Punggur Kecil ( sebelum Pecah Menjadi Punggur Kecil dan Punggur Besar ) :